Ahad, 6 September 2009

Imam Syafi'i dan Gurunya, Imam Malik bin Anas

Betapa gembiranya Imam Malik karena mendapat seorang murid yang cerdas dan bijak seperti Syaf'i.Syaf'i semenjak kecil bukan saja telah hafal seluruh isi al-Quran dan ribuan hadis Nabi s.a.w.malah beliau juga telah hafal seluruh isi kitab Hadis Muwatta' karangan Imam Malik bin Anas,sebelumnya Syaafi'i bertemu dengan Imam Malik.Imam Syafi'i membahagikan malamnya kepada tiga bahagian yaitu:
Sepertiga untuk IlmuPengetahuan
Sepertiga untuk sholat
Sepertiga untuk tidur
Rabi' menerangkan bahwa Imam Syafi'i setiap hari menamatkan al-Quran sekali, tetapi dalam bulan Ramadhan seluruhnya enam puluh kali,dan semuanya dibaca ketika menunaikan ibadah Solat.Imam Syafi'i sendiri menerangkan bahwa beliau belum pernah bersumpah seumur hidupnya,baik ketika membenarkan sesuatu ataupun mendustakan sesuatu.
Pernah disatu ketika ada orang bertanyakan sesuatu masalah kepada beliau.Ketika itu Imam Syafi'i mendiamkan diri sejenak tidak langsung menjawabnya.Ketika beliau disoal mengapa berbuat demikian,maka Imam Syafi'i menjelaskan: "Aku menunggu terlebih dahulu,sehingga aku mengetahui,mana yang lebih baik aku diam ataupun menjawab pertanyaanmu."
Ini menunjukkan bahawa Imam Syafi'i adalah orang yang sangat teliti dalam memberikan sesuatu fatwa,kepada seseorang yang bertanyakan sesuatu masaalah semasa.Imam Syafi'i pernah mengatakan:"Pada suatu hari aku tidak punya wang sesenpun,sedangkan aku ingin benar menuntut Ilmu.Lalu aku pergi bekerja disebuah Dewan untuk mendapat sedikit belanja".Ini menunjukkan bahawa Imam Syafi'i tidak berdiam diri ketika menemui kesulitan dalam kewangan, terutama ketika menuntut Ilmu,beliau bersedia bekerja apa saja yang halal, asalkan saja cita-citanya tercapai.
Imam Razali pernah menceritakan bahwa Imam Syafi'i juga adalah seorang Tokoh penting dalam kehidupan Sufi.Ia seorang yang sangat Taqwa tidak ingin bermegah-megahan dalam hal apapun juga.
Berkenaan Ilmu Sufi, Imam Syafi'i berkata:"Saya ingin manusia itu mempelajari Ilmu ini,tetapi janganlah menyebut-nyebut namaku,dengan sepatah kata jua pun."Diantara kata-kata yang bernilai sufi dari Imam Syafi'i ialah:"Orang yang zalim kepada dirinya,ialah orang yang merendahkan dirinya kepada orang yang tidak memuliakannya,dan orang yang menyukai sesuatu benda yang tidak memberi manfaat kepadanya,begitu juga orang yang menerima sesuatu pujian dari seseorang yang lain yang tidak mengenalnya,dengan sesungguh-sungguhnya.
Orang yang tidak diutamakan kerana Taqwanya,tidaklah termasuk Orang Yang Utama.Siasat manusia lebih kejam daripada siasat binatang. Jikalau kuketahui bahwa ia dengan itu dapat mengurangi kehormatanku,meskipun aku haus,aku tidak akan meminumnya. Diantara tanda-tanda benar dalam Ukhuwah ialah menerima keritikan teman,menutupi aib teman,dan mengampuni kesalahannya." Demikianlah kata-kata Hikmah dari Imam Syafi'i r.a.
- Syed Hasan Alatas -

Tiada ulasan:

Catat Ulasan