Ahad, 27 September 2009

hargailah wanita.......


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang
bertanya pada ibunya.
"Ibu, mengapa Ibu menangis?". Ibunya
menjawab, "Sebab aku wanita".
"Aku tak mengerti" kata si anak lagi. Ibunya hanya
tersenyum dan
memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan
pernah mengerti...."
Kemudian anak itu bertanya pada
ayahnya. "Ayah, mengapa Ibu
menangis?, Ibu menangis tanpa sebab yang
jelas". sang ayah
menjawab, "Semua wanita memang sering
menangis tanpa alasan". Hanya
itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.
Sampai kemudian si anak itu tumbuh menjadi
remaja, ia tetap
bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.
Hingga pada suatu malam,
ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan, "Ya
Allah, mengapa wanita
mudah sekali menangis?"
Dalam mimpinya ia merasa seolah Tuhan
menjawab, "Saat Kuciptakan
wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama.
Kuciptakan bahunya,
agar mampu menahan seluruh beban dunia dan
isinya, walaupun juga
bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk
menahan kepala bayi
yang sedang tertidur.
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat
melahirkan dan mengeluarkan
bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali ia
menerima cerca dari
anaknya itu. Kuberikan keperkasaan yang akan
membuatnya tetap
bertahan, pantang menyerah saat semua orang
sudah putus asa.
Kepada wanita, Kuberikan kesabaran untuk
merawat keluarganya walau
letih,
walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih
sayang untuk mencintai
semua anaknya dalam kondisi dan situasi
apapun. Walau acapkali
anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya.
Perasaan ini pula
yang akan memberikan kehangatan pada bayi-
bayi yang mengantuk
menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan
memberikan kenyamanan saat
didekap dengan lembut olehnya.
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing
suaminya melalui
masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya.
Sebab bukannya
tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan
jantung agar tak
terkoyak.
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan dan
kemampuan untuk memberikan
pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang
baik adalah yang tak
pernah melukai istrinya. Walau seringkali pula
kebijaksanaan itu
akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan
kepada suami agar
tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling
menyayangi.
Dan akhirnya Kuberikan ia air mata agar dapat
mencurahkan
perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan
kepada wanita, agar dapat
digunakan kapan pun ia inginkan. Hanya inilah
kelemahan yang
dimiliki wanita, walaupun sebenarnya air mata ini
adalah air mata
kehidupan".

Tiada ulasan:

Catat Ulasan